Senin, 07 Februari 2011

Personality Plus

saya adalah seorang yang memiliki kepribadian Melankolis sempurna- Plegmatis Damai.
mengapa demikian......??

karena saya memiliki sifat-sifat sebagai berikut:
1. rendah hati.
2. sabar, baik dalam keseimbangan
3. simpatik dan baik hati
4. suka menyembunyi emosi
5. bahagia dalam menerima kehidupan
6. suka menghindari konflik
7. pendengar yang baik
8. punya belas kasiha dan penuh perhatian
9. serius dan tekun
10. perasa terhadap orang lain
11. pendiam,alam hal ini tidak suka cari masalah dengan orang lain
12. hati-hati alam berteman
13. menghinari perhatian orang
14. mau mendengarkan keluhan
15. terharu oleh air mata, penuh belas kasihan.

Inilah kpribadian saya.

Selasa, 18 Januari 2011

Siapa yang maenjadi pemimpin mu..??

Yang menjadi pemimpin saya adalah kedua orang tua saya,tetapi yang menjadi panutan saya adalah Ayah.Karena Ayah orang yang paling tegas dalam mengambil suatu keputusan.Ayah memiliki jiwa yang tegar .Ayah orang nya tidak mudah putus asa,tidak mudah menyerah dengan keadaan.Ayahlah yang telah membimbing kami,untuk melakukan hal-hal yang bermanfaat.Ayah yang menjadi penopang dalam hidup kami.Beliau lah yang mencari nafkah buat kami,beliau juga lah yang membiayai study kami.Ayah seorang pekerja keras.Beliau rela membanting tulang demi mencari sesuap nasi buat kami anak-anaknya,tidak peduli dengan segala sesuatu yang bakal menimpanya.Beliau rela korbankan segalanya hanya demi kami.Tak lepas dari ayah ada Ibu,yang selalu setia mendamping ayah untuk selalu menjaga dan merawat kami.Mereka selalu member motivasi yang tinggi buat kami.Mereka tidak pernah mengeluh dalam hal mendidik dan merawat kami.
Jadi Menurut saya yang pantas menjadi leader saya pada saat ini adalah kedua orang tua saya.yaitu Ayah dan Ibu.Mereka adalah satu-satunya motivasi dalam hidup saya.Mereka adalah tempat saya berbagi.tanpa mereka saya tidak mungkin berada di sini.Saya Bangga memiliki orang tua seperti mereka.

konsep diri

Bagaimana Anda Mengenal Kepribadian Anda….????

Saya orang yang punya kepribadian yang rendah hati,
Mudah bergaul dan santai,diam, tenang dan mampu untuk bersabar.
Saya orang yang punya rasa simpatik dan baik hati,menyembunyikan emosi.
Saya orang yang tidak terpengruh oleh penundaan,tetap tenang dan toleran.
Saya juga termsuk orangyang hemat/tidak boros dan mandiri.
Saya orang yang mudah puas dengan apa yang say miliki,jarang iri hati,dan bahagia menerima kehidupan serba ada.kalau dalam pergaulan saya orang yang tidak suka menyinggung perasaan orang lain,sebagai pendengar yang baik,punya rasa bels kasihan danerhatian.
Selain itu saya punya kependirian yang menurut saya sangat menggangu saya,seperti:
Saya orang yang pemalu,jarang berbicara,orang yang slow,maksudnya adalah orang yang tidak sering bertindak/berfikir dengan cepat.
Saya orang yang mudah tersinggung,bisa dikatakn juga egois,tidak suka pada orang yang kerjaannya menyuruh dan menyuruh.
Saya juga termsuk orang yanglebih banyak memanfaatkan waktu pribadi dan cenderung menghindari orang lain.
Saya bisa di blang mempunyai sifat pedendam,tapi itu tadak terlalu lama.
Inilah Kepribadian Saya………….!!!!!!!!!!!!

APA YANG ANDA MAU

Apa Yang Anda Mau………..????

Saya ingin cepat selesai kuliah di UNIFA
Saya ingin menjadi pegawai Bank
Saya ingin membelikan ibu saya peralatan-peralatan rumah tangga yang ia inginkan dengan menggunaka uang tabungan saya.insya Allah bulan Agustus 2011.
Saya ingin jalan-jalan ke luar negri bersama keluarga.
Saya ingin jalan-jalan ke Bali
Saya ingin menjadi seorang pengusaha sukses
Saya ingin membuka usaha warnet bersama kakak saya
Saya ingin membeli mobil Avanza,warna hitam
Saya ingin memberangkatkan orang tua saya naik haji
Saya ingin beli laptop acer warna Pink
Saya ingin jadi orang yang terkenal
Saya ingin dapat berbahasa inggris dengan fasih
Saya ingin menjadi seorang anak yang bisa membanggakan ke dua orang tuanya
Saya mau membeli kulkas untuk ibu
Saya mau membeli Hp Nokia buat ayah dan ibu untuk menggantikan hp mereka yang lama
Saya ingin ketemu dengan artis faforit saya( artis Korea)
Saya ingi jalan-jalan ke korea
Saya ingin membuka usaha dalam bidang perniagaan,mengikuti jejak orang tua.
Saya ingin kakak saya melanjutkan S1 Keperawatannya
Saya ingin mempunyai pacar seorang dokter,mengapa???karena cita-cita saya untuk menjadi seorang dokter tidak tercapai,jadi setidaknya saya bisa memiliki pacar seorang dokter.hehehehe…
Saya ingin membiayai sekolah adik-adik ku
Saya ingin membuat rumah untuk menampung anak-anak yatim di daerah ku
Saya ingin membeli rumah yang besar,lengkap dengan perabotannya,untuk ke dua orang tua saya
Saya ingin mempunyai Apertemen sendiri
Saya mau beli motor Jupiter Max,warna pink.
Saya ingin mempunyai toko sembako….
Saya ingin memiliki sebuah mini market..
Saya ingin naik haji bersama keluarga say..
Inilah Kemauan yang ada pada diri saya,walaupun di pikir-pikir tidak masuk akal,
Dan mudah-mudaha dari 28 keinginan di atas setidaknya ada yang bisa terpenuhi. amiiin….!!

BAGAIMANA KERANGKA BERFIKIR MENJADIKAN KOMUNIKASI LEBIH EFEKTIF

KERANGKA BERFIKIR MENJADIKAN KOMUNIKASI LEBIH EFEKTIF

Kerangka berpikir berbeda dengan sekumpulan informasi atau hanya sekedar sebuah pemahaman. Lebih dari itu kerangka berpikir adalah sebuah pemahaman yang melandasi pemahaman-pemahaman yang lainnya, sebuah pemahaman yang paling mendasar dan menjadi pondasi bagi setiap pemikiran selanjutnya.
Efektifnya sebuah komunikasi adalah jika pesan yang dikirim memberikan pengaruh terhadap komunikan, artinya bahwa informasi yang disampaikan dapat diterima dengan baik sehingga menimbulkan respon atau umpan balik dari penerimanya. Seperti contohnya; adanya tindakan, hubungan yang makin baik dan pengaruh pada sikap.komunikasi dinilai efektif bila rangsangan yang disampaikan dan yang dimaksudkan oleh pengirim atau sumber, berkaitan erat dengan rangsangan yang ditangkap atau dipahami oleh penerima. Ada lima hal yang dapat dijadikan sebagai tolak ukur bagi komunikasi yang efektif yaitu :
Pemahaman penerimaan yang cepat atas kandungan rangsangan seperti apa yang dimaksud oleh pengirim pesan.Kesenangan tujuan komunikasi publik dapat pula untuk kesenangan, misalnya saja celoteh seorang MC dalam suatu acara yang sengaja dilakukan untuk menyenangkan hadirin.
Sikap saat kita dalam diskusi untuk memecahkan masalah adalah usaha kita untuk mempengaruhi sikap orang lain dan berusaha agar orang lain memahami kita. Karena tindakan untuk mempengaruhi orang lain adalah bagian dari kehidupan sehari – hari.
Syarat utama dalam komunikasi efektif adalah karakter yang kokoh yang dibangun dari fondasi integritas pribadi yang kuat, disertai dengan kepercayaan pada orang lain. Covey mengusulkan ada enam hal utama yang dapat menambah kekuatan emosi dalam menjalin hubungan dengan sesama yaitu :
1. Berusaha benar-benar mengerti orang lain
Ini adalah dasar dari apa yang disebut emphatetic communication- (komunikasi empatik). Ketika berkomunikasi dengan orang lain, kita mungkin mengabaikan orang itu dengan tidak serius membangun hubungan yang baik. Kita mungkin berpura-pura. Kita mungkin secara selektif berkomunikasi pada saat kita memerlukannya, atau kita membangun komunikasi yang atentif (penuh perhatian) tetapi tidak benar-benar berasal dari dalam diri kita.
Bentuk komunikasi tertinggi adalah komunikasi empatik, yaitu melakukan komunikasi untuk terlebih dahulu mengerti orang lain – memahami karakter dan maksud/tujuan atau peran orang lain.
Kebaikan dan sopan santun yang kecil-kecil begitu penting dalam suatu hubungan – hal-hal yang kecil adalah hal-hal yang besar.
2. Memenuhi komitmen atau janji
3. Menjelaskan harapan
Penyebab dari hampir semua kesulitan dalam hubungan berakar di dalam harapan yang bertentangan atau berbeda sekitar peran dan tujuan. Harapan harus dinyatakan secara eksplisit.
4. Meminta maaf
5. Integritas
Integritas merupakan fondasi utama dalam membangun komunikasi yang efektif. Karena tidak ada persahabatan atau teamwork tanpa ada kepercayaan (trust), dan tidak akan ada kepercayaan tanpa ada integritas. Integritas mencakup hal-hal yang lebih dari sekadar kejujuran (honesty). Kejujuran mengatakan kebenaran atau menyesuaikan kata-kata kita dengan realitas. Integritas adalah menyesuaikan realitas dengan kata-kata kita. Integritas bersifat aktif, sedangkan kejujuran bersifat pasif.
Setelah kita memiliki fondasi utama dalam membangun komunikasi yang efektif, maka hal berikut adalah kita perlu memperhatikan adalah Hukum Komunikasi Yang Efektif yang dikembangkan dan rangkum dalam satu kata yang mencerminkan esensi dari komunikasi itu sendiri yaitu REACH, yang berarti merengkuh atau meraih. Karena sesungguhnya komunikasi itu pada dasarnya adalah upaya bagaimana kita meraih perhatian, cinta kasih, minat, kepedulian, simpati, tanggapan, maupun respon positif dari orang lain.

TIGA TEORI KEPEMIMPINAN WHITE AND LIPPIT

PENGERTIAN KEPEMIMPINAN
Kepemimpinan adalah perilaku untuk mempengaruhi seorang atau sekelompok orang untuk mencapai tujuan tertentu pada situasi tertentu. Kepemimpinan juga merupakan masalah social yag d dalamnya terjadi interaksi antara pihak yang memimpin dan pihak yang yang di pimpin untuk mencapai tujua bersama,aik dengan cara mempengaruhi,membujuk,memotivasi dan mengkoordinasi.
TIGA TEORI KEPEMIMPINAN WHITE AND LIPPIT
Raph White dan Ronald Lippitt dalam Winardi (2000) menyatakan bahwa gaya kepemimpinan adalah suatu gaya yang digunakan oleh seorang pemimpin untuk mempengaruhi bawahan. Adapun gaya kepemimpinan tersebut adalah :
1.Gaya pemimpin yang otokratis yang didasarkan atas kekuatan pada tangan seseorang,
2. Gaya kepemimpinan demokratis hanya memberi perintah setelah mengadakan konsultasi terlebih dahulu dengan bawahan.
3.Gaya kepemimpinan laissez faire tidak pernah mengendalikan bawahaannya sepenuhnya.
kemudian gatto (dalam Salusu: 1996: 194) melengkapi menjadi empat, yaitu: direkatif, konsultatif, partisipatif, dan delegatif.
Gaya kepemimpinan banyak mempengaruhi keberhasilan seorang pemimpin dalam mempengaruhi perilaku bawahannya. Istilah gaya secara kasar adalah sama dengan cara yang dipergunakan pemimpin di dalam mempengaruhi para pengikutnya. Kepemimpinan suatu organisasi perlu mengembangkan staf dan membangun iklim motivasi yang menghasilkan tingkat produktivitas yang tinggi, maka pemimpin perlu memikirkan gaya kepemimpinannya. Gaya kepemimpinan merupakan norma perilaku yang digunakan oleh seseorang pada saat orang tersebut mencoba mempengaruhi perilaku orang lain.
Dengan demikian, kepemimpinan seorang pemimpin harus dapat menjalin hubungan pribadi yang baik antara yang dipimpin dengan yang memimpin, sehingga timbul rasa saling hormat-menghormati, percaya-mempercayai, saling tolong-menolong, dan rasa senasip sepenanggungan. Jadi, seorang pemimpin harus mampu berpikir secara sistematis dan teratur, mempunyai pengalaman dan pengetahuan serta mampu menyusun rencana tentang apa yang akan dilakukan.
Perilaku kepemimpinan atau leadership behavior tentu tidak dapat dilepaskan dari pembahasan tentang leadership style atau gaya kepemimpinan. Berbicara tentang kepemimpinan, orang cenderung berasosiasi tentang ungkapan klasik mengenai gaya kepemimpinan. Menurut Kusmintarjo dan Burhanuddin (1997-10) bahwa “Kepemimpinan itu situasional, artinya suatu gaya kepemimpinan dapat efektif untuk situasi tertentu dan kurang efektif untuk situasi yang lain. Ternyata gaya-gaya itu bervariasi adanya. Tergantung pada situasi kematangan bawahan (terpimpin) yang akan dibinanya.
Pada dasarnya, ada tiga gaya kepemimpinan seperti yang dikembangkan oleh Lewin, Lippit, dan White yaitu: Otokratik, Demokratik, dan Laissez-faire, kemudian dilengkapi menjadi empat, yaitu gaya direktif, gaya konsultatif, gaya partisipatif, dan gaya delegasi (Gatto, dalam Salusu, 1996).
Menurut Rustandi (1987:27-28) dijelaskan bahwa gaya kepemimpinan ada empat macam, yaitu:
1. Gaya Kepemimpinan Otokratis
Gaya ini kadang-kadang dikatakan kepemimpinan terpusat pada diri pemimpin atau gaya direktif. Gaya ini ditandai dengan sangat banyaknya petunjuk yang datangnya dari pemimpin dan sangat terbatasnya bahkan sama sekali tidak adanya peran serta anak buah dalam perencanaan dan pengambilan keputusan.
Pemimpin secara sepihak menentukan peran serta apa, bagaimana, kapan, dan bilamana berbagai tugas harus dikerjakan. Yang menonjol dalam gaya ini adalah pemberian perintah.
Pemimpin otokratis adalah seseorang yang memerintah dan menghendaki kepatuhan. Ia memerintah berdasarkan kemampuannya untuk memberikan hadiah serta menjatuhkan hukuman.
Gaya kepemimpinan otokratis adalah kemampuan mempengaruhi orang lain agar bersedia bekerjasama untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan dengan cara segala kegiatan yang akan dilakukan semata-mata diputuskan oleh pimpinan.
Adapun ciri-ciri gaya kepemimpinan otokratis adalah sebagai berikut:
• Wewenang mutlak terpusat pada pemimpin
• Keputusan selalu dibuat oleh pemimpin;
• Kebijakan selalu dibuat oleh pemimpin;
• Komunikasi berlangsung satu arah dari pimpinan kepada bawahan;
• Pengawasan terhadap sikap, tingkah laku, perbuatan atau kegiatan para bawahannya dilakukan secara ketat;
• Tidak ada kesempatan bagi bawahan untuk memberikan saran pertimbangan atau pendapat;
• Lebih banyak kritik dari pada pujian, menuntut prestasi dan kesetiaan sempurna dari bawahan tanpa syarat, dan cenderung adanya paksaan, ancaman, dan hukuman.

2. Gaya Kepemimpinan Birokratis
Gaya ini dapat dilukiskan dengan kalimat “memimpin berdasarkan peraturan”. Perilaku pemimpin ditandai dengan keketatan pelaksanaan prosedur yang berlaku bagi pemipin dan anak buahnya.
Pemimpin yang birokratis pada umumnya membuat keputusan-keputusan berdasarkan aturan yang ada secara kaku tanpa adanya fleksibilitas. Semua kegiatan hampir terpusat pada pimpinan dan sedikit saja kebebasan orang lain untuk berkreasi dan bertindak, itupun tidak boleh lepas dari ketentuan yang ada.
Adapun karakteristik dari gaya kepemimpinan birokratis adalah sebagai berikut:
• Pimpinan menentukan semua keputusan yang bertalian dengan seluruh pekerjaan dan memerintahkan semua bawahan untuk melaksanakannya;
• Pemimpin menentukan semua standar bagaimana bawahan melakukan tugas;
• Adanya sanksi yang jelas jika seorang bawahan tidak menjalankan tugas sesuai dengan standar kinerja yang telah ditentukan.

3. Gaya Kepemimpinan Demokratis
Gaya kepemimpinan demokratis adalah kemampuan mempengaruhi orang lain agar bersedia bekerja sama untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan dengan cara berbagai kegiatan yang akan dilakukan ditentukan bersama antara pimpinan dan bawahan.
Gaya ini kadang-kadang disebut juga gaya kepemimpinan yang terpusat pada anak buah, kepemimpinan dengan kesederajatan, kepemimpinan konsultatif atau partisipatif. Pemimpin kerkonsultasi dengan anak buah untuk merumuskan tindakan keputusan bersama.
Adapun ciri-cirinya sebagai berikut:
• Wewenang pemimpin tidak mutlak;
• Pimpinan bersedia melimpahkan sebagian wewenang kepada bawahan;
• Keputusan dan kebijakan dibuat bersama antara pimpinan dan bawahan;
• Komunikasi berlangsung secara timbal balik, baik yang terjadi antara pimpinan dan bawahan maupun sesama bawahan;
• Pengawasan terhadap sikap, tingkah laku, perbuatan atau kegiatan para bawahan dilakukan secara wajar;
• Prakarsa dapat datang dari pimpinan maupun bawahan;
• Banyak kesempatan bagi bawahan untuk menyampaikan saran, pertimbangan atau pendapat; Tugas-tugas kepada bawahan diberikan dengan lebih bersifat permintaan dari pada intruksi;
• Pimpinan memperhatikan dalam bersikap dan bertindak, adanya saling percaya, saling menghormati.

4. Gaya Kepemimpinan Laissez Faire
Gaya ini mendorong kemampuan anggota untuk mengambil inisiatif. Kurang interaksi dan kontrol yang dilakukan oleh pemimpin, sehingga gaya ini hanya bisa berjalan apabila bawahan memperlihatkan tingkat kompetensi dan keyakinan akan mengejar tujuan dan sasaran cukup tinggi.
Dalam gaya kepemimpinan ini, pemimpin sedikit sekali menggunakan kekuasaannya atau sama sekali membiarkan anak buahnya untuk berbuat sesuka hatinya. Adapun ciri-ciri gaya kepemimpinan Laissez Faire adalah sebagai berikut:
• Bawahan diberikan kelonggaran atau fleksibel dalam melaksanakan tugas-tugas, tetapi dengan hati-hati diberi batasan serta berbagai produser;
• Bawahan yang telah berhasil menyelesaikan tugas-tugasnya diberikan hadiah atau penghargaan, di samping adanya sanksi-sanksi bagi mereka yang kurang berhasil, sebagai dorongan;
• Hubungan antara atasan dan bawahan dalam suasana yang baik secara umum manajer bertindak cukup baik;
• Manajer menyampaikan berbagai peraturan yang berkaitan dengan tugas-tugas atau perintah, dan sebaliknya para bawahan diberikan kebebasan untuk memberikan pendapatannya;

Tugas

1.bagaimana johari Window menjelaskan konsep diri..??

Beliau menjelaskan bahwa Konsep ini terdiri dari 4 wilayah yaitu:
a. Open area Yaitu wilayah tentang diri kita yang kita dan orang lain ketahui seperti nama, jabatan, pangkat, status perkawinan, dll. Ketika kita memulai sebuah hubungan, kita akan menginformasikan sesuatu yang ringan tentang diri kita, semakin banyak informasi yang kita berikan semakin besar open area sehingga mengurangi hidden area dan menguntungkan hubungan interpersonal kita.
b. Blind area Yaitu wilayah yang orang lain sadari dan ketahui tetapi diri kita sendiri tidak menyadari wilayah ini, berupa perilaku yang bahkan berusaha kita sangkal. Jika blind area lebih besar dari wilayah lain maka akan terjadi kesulitan komunikasi. Bind area sulit dihapus tetapi bisa dikurangi dengan cara bercermin pada nilai-nilai norma dan hukum yang diikuti orang lain.
c. Hidden area Yaitu Wilayah yang kita ketahui tanpa diketahui orang lain, hidden area terbagi menjadi 2 konsep : - Over Disclose : Sikap terlalu banyak mengungkap sesuatu. Sehingga hal-hal yang seharusnya disembunyikan juga diutarakan - Under Disclose :
Sikap terlalu menyembunyikan sesuatu yang seharusnya dikemukakan.
d. Unknown Area yaitu wilayah yang kita dan orang lain tidak ketahui, bagian dari diri manusia yang tidak diketahui baik oleh dirinya maupun oleh orang lain. Ini adalah informasi yang tenggelam di alam bawah sadar atau sesuatu yang lupa dari perhatian. Manusia memperoleh gambaran mengenai daerah gelap ini dari sejumlah sumber.

2.Apa Perbedaan antara konsep diri dan kepercayaan diri…???

Konsep diri itu merupakan keyakinan, pandangan atau penilaian seseorang terhadap dirinya. Menurut Rogers konsep diri merupakan konseptual yang terorganisasi dan konsisten yang terdiri dari persepsi-persepsi tentang sifat-sifat dari ’diri subjek’ atau ’diri objek’ dan persepsi-persepsi tentang hubungan-hubungan antar ’diri subjek’ diri objek’ dengan orang lain dan dengan berbagai aspek kehidupan beserta nilai-nilai yang melekat pada persepsi-perseepsi ini (Lindzey & Hall, 1993;201).
Sedangkan :

Kepercayaan diri itu merupakan Kepercayaan diri adalah sikap positif seorang individu yang memampukan dirinya untuk mengembangkan penilaian positif baik terhadap diri sendiri maupun terhadap lingkungan/situasi yang dihadapinya. Hal ini bukan berarti bahwa individu tersebut mampu dan kompeten melakukan segala sesuatu seorang diri, alias “sakti”. Rasa percaya diri yang tinggi sebenarnya hanya merujuk pada adanya beberapa aspek dari kehidupan individu tersebut dimana ia merasa memiliki kompetensi, yakin, mampu dan percaya bahwa dia bisa – karena didukung oleh pengalaman, potensi aktual, prestasi serta harapan yang realistik terhadap diri sendiri.


3. Apa tujuan anda berinteraksi dengan orang lain…??

Tujuannya adalah agar kita dapat mengenal karakter orang.selain itu juga dapat memperluas jaringan. Mendapatkan informasi tentang dunia luar, mengajar, mendorong, mengubah sikap kita, menggerakkan tindakan, dan juga menghibur.





4.Bagaimana latar belakang mempengaruhi kerangka berfikir..??

Referensi:www.uajy.ac.id/jurnal/jti/2000/4/4/doc/2000

KERANGKA BERPIKIR
Cara pandang mempengaruhi pendekatan penyelesaian (permasalahan) yang dipilih dan menentukan/mempengaruhi hasil akhir yang diperoleh (Nickols, 1996). Agar diperoleh hasil yang memuaskan, solusi permasalahan harus dilakukan dalam kerangka sistem (Wheelwright & Clark, 1992). Hal ini sejalan dengan konsep perbaikan kualitas yang dikemukakan oleh W. Edwards Deming.
Menurut Deming, peluang keberhasilan perbaikan kualitas semakin besar jika digunakan pendekatan Sistem Berlandaskan Pengetahuan (Sistem of Profound Knowledge). Konsep ini tersusun atas empat hal yaitu: pendekatan sistem, pemahaman akan adanya variasi, perbaikan berdasarkan teori, dan pertimbangan aspek psikologis (Boardman, 1994). Dengan konsep ini maka sebuah perbaikan hanya akan diperoleh jika perbaikan dilakukan dalam perspektif sistem. Adanya variasi mensyaratkan perubahan/perbaikan didasarkan pada landasan teori dan metodologi yang baik. Upaya perbaikan coba-salah (try and error) dan analisis pada hasil pengamatan sesaat hanya akan menghasilkan pergeseran yang semakin jauh dari sasaran. Kesemuanya itu harus dilakukan dengan memperhatikan aspek psikologis dari pelaku proses dalam sistem.
Dalam tulisan ini diusulkan sebuah pendekatan perbaikan kualitas dengan menggunakan kesempatan pada saat perubahan kurikulum. Perubahan kurikulum yang merupakan kegiatan rutin dimanfaatkan untuk perbaikan kualitas. Kualitas menjadi penting karena kualitas adalah keunggulan kompetitif yang mempengaruhi kelangsungan hidup dan perkembangan sebuah institusi pendidikan. Delapan dimensi kualitas yang dikemukakan oleh Garvin dijabarkan dalam konteks kualitas lulusan perguruan tinggi. Lebih jauh dibahas dua pola umum perbaikan kualitas yaitu pola inkremental dan pola kontinyu serta posisi perubahan kurikulum dalam kerangka dua pola tersebut.
Dengan konsep yang diusulkan diharapkan perubahan kualitas bukan hanya menjadi kegiatan rutin yang menghabiskan sumber daya yang besar, namun menjadi kegiatan yang lebih bernilai tambah karena merupakan kegiatan rutin untuk perbaikan kualitas. Lain daripada itu diharapkan pendekatan ilmiah/teoritis dalam upaya menyelesaikan permasalahan di perguruan tinggi lebih dibudayakan sehingga hasil yang diperoleh dapat diperkirakan dan dipertanggungjawabkan secara ilmiah.
Untuk memperoleh kejelasan gagasan, tulisan ini dimulai dengan gambaran awal dalam pendahuluan, kerangka berpikir, parameter kualitas lulusan dan pola perbaikan kualitas, usulan perbaikan kualitas dengan memanfaatkan saat perubahan kurikulum, dan penutup.



5. .Bagaimana Sikap positif menunjang efektifitasnya komunikasi antarpribadi….??
komunikasi antar pribadi merupakan pengiriman pesan-pesan dari seorang dan diterima orang lain atau sekelompok orang dengan efek dan umpan balik yang langsung.(Devito,1976). Efektifnya komunikasi antarpribadi terletak pada muka(face to face),sehingga antara komunikator dan komunikan terjadi hubungan langsung secara diologis atau percakapan berlangsung dua arah.
Suatu komunikasi dikatakan efektif apabila dapat mencapai sasaran atau tujuan sesuai yang di maksud oleh si pembicara.Menurut Onong u. Efendi factor-faktor penunjang komunikasi efektif di antaranya factor yang berasal dari komunikan apabila komunikannya memang mendukung maka tinggal bagaimana komunikatornya mengatur langkah selanjutnya untuk menjadikan komunikasi tersebut efektif.dan factor lainnya juga terdapat pada komunikator.Dalam hal ini kepercayaan kepada komunikator dan juga daya tarik seorang komunikator.Ini juga sangat mempengaruhi efektifitasnya sebuah komunikasi
6. Self-esteem merupakan sikap jalan tengah (middle path). Ia berada di antara dua ektrimitas sikap:“anti-sosial”: minder dan sombong. Jadi, seorang dg self-esteem sempurna tidak akan minder atas kekurangan yg dimiliki, tapi juga tidak akan sombong pada kelebihan yg disandang. Ia akan merasa “bebas” untuk bergaul dg siapa saja; tanpa memandang kelebihan/kekurangan materi, tanpa melihat kelebihan/kekurangan fisik, tanpa peduli dg kelebihan/kekurangan jabatan/titel rekan bergaulnya.
Self Disclosure merupakan ungkapan reaksi atau tanggapan kita terhadap situasi yang sedang kita hadapi serta memberikan informasi tentang masa lalu yang relavan untuk memahami tanggapan kita di masa kini.
Self Awareness (kesadaran diri) adalah perhatian yang berlangsung ketika seseorang mencoba memahami keadaan internal dirinya. Prosesnya berupa semacam refleksi dimana seseorang secara sadar memikirkan hal-hal yang ia alami berikut emosi-emosi mengenai pengalaman tersebut. Dengan kata lain, Self Awareness adalah keadaan ketika kita membuat diri sendiri sadar tentang emosi yang sedang kita alami dan juga pikiran-pikiran kita mengenai emosi tersebut.
Self etnosentrisme, kelompok yang terlibat konflik dengan kelompok lain akan saling dukung satu sama lain. Salah satu contoh dari fenomena ini adalah ketika terjadi pengusiran terhadap etnis Madura di Kalimantan, banyak etnis Madura di lain tempat mengecam pengusiran itu dan membantu para pengungsi.

7. Apa manfaat komunikasi Antarpribadi……?????
Manfaat kita berkomunikasi adalah untuk mempengaruhi
orang lain, dan menjadikan diri kita sebagai suatu agen yang dapat
mempengaruhi, agen yang dapat menentukan atas lingkungan kita menjadi
suatu yang kita maui (Sugiyo, 2005: 9).
Sehingga dapat dirumuskan bahwa manfaat dari
komunikasi antarpribadi adalah:
a. Untuk memahami dan menemukan diri sendiri.
b. Menemukan dunia luar sehingga dapat dengan mudah menyesuaikan
diri dengan lingkungan.
c. Membentuk dan memelihara hubungan yang bermakna dengan orang
lain,
d. Melalui komunikasi antarpribadi, individu dapat mengubah sikap dan
perilaku sendiri dan orang lain,
e. Komunikasi antarpribadi merupakan proses belajar
d. Mempengaruhi orang lain
e. Mengubah pendapat orang lain
f. Membantu orang lain.

Dapat disimpulkan bahwa tujuan komunikasi antarpribadi adalah
untuk dapat bersosialisasi dengan orang lain, membantu orang lain.
Melalui komunikasi antarpribadi ini kita dapat menjadikan diri sebagai
suatu agen yang dapat mengubah diri dan lingkungan sesuai dengan yang
kita kehendaki, selain itu komunikasi ini juga bertujuan sebagai suatu
proses belajar menuju perubahan yang lebih baik.